Latest News

Menterjemahkan

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Penentuan Harga Permintaan Dan Penawaran

Posted by ronaldoccd on Rabu, 31 Maret 2010 , under | komentar (0)



MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM

NAMA : Suari Zani
NPM : 11108874
KELAS : 2 KA 11

Penentuan Harga Permintaan Dan Penawaran

· Pengertian Permintaan ( Demand )

Menurut William A. Mc Eachern dalam bukunya Pengantar Ekonomi Makro, di sebuah daerah terpencil negara bagian Pensylvania terdapat sebuah bangunan kuning yang diberi nama Pecchin’s Mart. Dengan kondisi bangunan yang tidak begitu baik, atap melengkung yang kalau hujan di pastikan akan bocor, tetapi mengapa konsumen rela datang jauh-jauh dan bergabung dalam kekacauan dan kejorokan di Pecchin’s Mart? Jawabannya adalah karena Pecchin’s Mart berpedoman pada aturan pedagang yang telah dikenal selama ribuan tahun, yaitu harganya paling murah dibandingkan dengan toko lainnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa Permintaan adalah jumlah produk (baik barang maupun jasa) yang diinginkan konsumen pada berbagai tingkat harga selama jangka watu tertentu.

Permintaan dapat digolongkan manjadi tiga, yaitu :

1. Permintaan Absolut

Permintaan Absolut adalah permintaan konsumen terhadap suatu barang atau jasa yang tidak disertai dengan daya beli. Setiap orang dapat dipastikan mempunyai permintaan absolut. Barang mewah bagi beberapa orang merupakan permintaan absolut.

2. Permintaan Potensial

Permintaan Potensial adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang dan jasa yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk membeli, tetapi belum melaksanakan pembelian barang atau jasa tersebut. Contohnya Joko mempunyai uang yang cukup untuk membeli sepeda, namun ia belum mempunyai keinginan untuk membeli sepeda.

3. Permintaan Efektif

Permintaan efektif adalah permintaan masyarakat terhadap suatu barang atau jasa yang disertai dengan daya beli atau kemampuan membayar. Pada permintaan jenis ini, seorang konsumen memang membutuhkan barang itu dan ia mampu membayarnya.

Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi:

“Semakin turun tingkat harga, maka semakin banyak jumlah barang yang bersedia diminta, dan sebaliknya semakin naik tingkat harga semakin sedikit jumlah barang yang bersedia diminta”

Teori Permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan, yaitu :

1. Harga barang itu sendiri.

Naik atau turunnya harga barang/jasa akan mempengaruhi banyak/sedikitnya terhadap jumlah barang yang diminta.

2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.

Adanya barang pengganti akan berpengaruh terhadap jumlah permintaan. Pada saat harga barang naik, jika ada barang pengganti maka jumlah permintaan akan dipengaruhinya.

3. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.

Pendapatan masyarakat mencerminkan daya beli masyarakat. Tinggi/rendahnya pendapatan masyarakat akan mempengaruhi kualitas maupun kuantitas permintaan.

4. Cita rasa masyarakat.

Perkembangan mode, pendidikan, lingkungan akan mempengaruhi selera masyarakat, yang akan mempunyai pengaruh terhadap jumlah permintaan.

5. Bertambahnya jumlah penduduk.

Jumlah penduduk akan mempengaruhi jumlah permintaan. Makin banyak penduduk, maka jumlah permintaan akan meningkat.

Dalam analisis ekonomi, pada masalah permintaan sebagian besar analisisnya menggunakan asumsi ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap konstan/tidak berubah). Dengan demikian, bila harga suatu barang meningkat, maka kuantitas (jumlah) barang yang diminta akan berkurang atau menurun, dengan asumsi ceteris paribus berlaku. Apabila "Permintaan" dinyatakan secara matematis sebagai berikut :

Qd = f (H ; Hs ; Hk ; t ; Y)

Ket :

Qd = Jumlah produk yang diminta.

H = Harga barang yang bersangkutan.

Hs = Harga barang substitusi.

Hk = Harga barang komplementer.

t = Selera/taste.

Y = Pendapatan/Yield.

Pergeseran Pada Kurva Permintaan menunjukkan adanya perubahan permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor selain harga. Pergeseran kurva permintaan ditunjukkan dengan bergeraknya kurva ke kanan atau ke kiri.

Kurva Permintaan dapat berubah dikarnakan :

1. Perubahan Harga.

Perubahan harga mengakibatkan perubahan permintaan, yaitu :

Jika harga naik, maka jumlah permintaan akan berkurang. Kurva akan bergeser ke kiri.

Jika harga turun, maka jumlah permintaan akan naik. Kurva akan bergese ke kanan

2. Perubahan Pendapatan Masyarakat.

Pendapatan masyarakat akan mengakibatkan perubahan permintaan.

Jika pendapatan masyarakat naik, maka jumlah permintaan akan bertambah dan kurva permintaan akan bergeser ke kanan.

Jika pendapatan masyarakat turun, maka jumlah permintaan akan berkurang, dan kurva permintaan akan bergeser ke kiri.

· Pegertian Penawaran ( Supply )

Apabila konsep permintaan muncul dari kegiatan membeli , maka konsep penawaran muncul dari adanya kegiatan penjual. Maka Penawaran adalah sejumlah barang dan jasa yang disediakan untuk dijual pada berbagai tingkat harga pada waktu dan tempat tertentu. Dengan demikian jumlahnya penawaran sebagai akibat dari adanya permintaan dan sebaliknya, sehingga antara penawaran dan permintaan tidak dapat dipisahkan.

Pembagian penawaran dapat dibadakan dari jumlah penjualnya, yaitu:

1. Penawaran Individual/Pribadi

Penawaran individual adalah penawaran yang datang dari penjual/ produsen perseorangan/individu.

2. Penawaran Kolektif/Pasar

Penawaran Pasar adalah penjumlahan secara horizontal (semata - mata merupakan gabungan) dari penjual - penjual individual/pribadi yang ada di pasar tersebut.

Hukum Penawaran adalah Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan tentang adanya hubungan yang bersifat negatif antara tingkat harga dengan jumlah barang yang diminta. Apabila harga naik jumlah barang yang diminta sedikit dan apabila harga rendah jumlah barang yang diminta meningkat. Dengan demikian hukum permintaan berbunyi :

“Semakin tinggi harga, semakin banyak jumlah barang yang bersedia ditawarkan. Sebaliknya, semakin rendah tingkat harga, semakin sedikit jumlah barang yang bersedia ditawarkan”

Teori Penawaran yaitu Permintaan hanya akan terpengaruhi bila para penjual dapat menyediakan barang-barang yang diperlukan. Hal ini akan mempengaruhi tingkah laku penjual dalam menyediakan atau menawarkan barang-barang yang diperlukan masyarakat di pasar serta menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan penawaran barang yang akan dijual. Dan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam penawaran, yaitu :

1. Harga barang itu sendiri.

Jika harga suatu barang di pasaran tinggi, pedagang akan meningkatkan jumlah produksinya sehingga kualitas yang ditawarkan akan naik.

2. Harga barang lain yang berkaitan erat dengan barang tersebut.

Jumlah suatu barang yang ditawarkan dapat bertambah karena menurunnya harga barang yang lain.

3. Tingkat teknologi yang Digunakan.

Kemajuan di bidang teknologi, seperti diketemukannya tehnologi baru dalam proses produksi biasanya akan membawa perubahan-perubahan kuantitas maupun kualitas dengan kata lain akan terjadinya penghematan atau efisiensi.

4. Harapan keuntungan.

Tingkat keuntungan produsen, besar kecilnya laba akan menentukan harga jual. Keuntungan yang besar akan diperoleh jika harga barang murah, sehingga jumlah penawaran meningkat, yang pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan.

5. Ramalan mengenai keadaan masa yang akan datang.

Bagi produsen yang mampu menahan barang untuk dijual pada saat harga dianggap lebih menguntungkan, produsen akan menahan barang, sehingga mempengaruhi jumlah penawaran.

Dalam analisis ekonomi, Penawaran didefinisikan sebagai kuantitas barang yang ditawarkan di pasar pada berbagai tingkat harga. Dengan demikian bila harga sesuatu barang meningkat, maka produsen akan berusaha meningkatkan jumlah barang yang dijualnya. Sebaliknya, jika harga turun, produsen cenderung akan mengurangi jumlah barang yang dijual. Apabila "Penawaran" dinyatakan secara matematis sebagai berikut :

Qs = f (H1 ; H2 ; B ; t)

Ket :

Qs : jumlah barang yang ditawarkan

H1 = Harga barang yang ditawarkan

H2 = Harga barang lain

B = Budget (anggaran)

t = Tehnologi

Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia diproduksi/dijual), jika hal- hal lainnya konstan/ceteris paribus. Kurva penawaran ber-slope positif, yaitu jika harga naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan sebaliknya.

Pergeseran Pada Kurva Penawaran adalah suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Kurva penawaran akan mengalami pergeseran, tergantung pada faktor yang mempengaruhinya.

Jika harga barang naik, maka jumlah penawaran akan bertambah, sehingga kurva bergeser ke kanan.

Jika harga barang turun, maka jumlah penawaran akan berkurang, sehingga kurva bergeser ke kiri.

· Penentuan Harga Keseimbangan.

Keseimbangan Harga sangat lah berhubungan denga Permintaan dan Penawaran. Keseimbangan harga merupakan titik temu antara permintaan dan penawaran yang merupakan proses alami mekanisme pasar. Permintaan/pembeli berusaha untuk mendapatkan barang/jasa yang baik dengan harga yang murah, sedangkan penawaran/penjual berusaha untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Akibat dari tarik-menarik/tawar-menawar antara permintaan dan penawaran, maka akan tercapai titik temu yang disebut keseimbangan harga.

Harga keseimbangan atau Harga Pasar (Equilibrium Price) adalah tinggi rendahnya tingkat harga yang terjadi atas kesepakatan antara produsen atau penawaran dengan konsumen atau permintaan.

Menurut proses terbentuknya, Harga Pasar dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1. Secara Praktik

Yaitu adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli di suatu pasar dan harga disetujui oleh kedua belah pihak sehingga harga pasar disebut Harga Objektif.

2. Dalam Tabel Permintaan Dan Penawaran

Yaitu apabila pada harga tertentu jumlah permintaan dan jumlah penawaran adalah sama, sehingga harga pasar disebut Harga Keseimbangan.

3. Dalam Grafik Permintaan Dan Penawaran

Yaitu dengan menggabungkan kurva Permintaan dan Penawaran, maka akan didapat titik potong antara kurva Permintaan dan Penawaran. Titik itulah yang menunjukkan Harga Pasar atau Harga Keseimbangan (Equilibrium Price), yang dilambangkan dengan huruf E

Titik keseimbangan (Equilibrium Price) akan mengalami pergeseran akibat dari naik turunnya akibat perubahan penawaran/permintaan.

1. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah permintaan.

Jika jumlah permintaan bertambah sedangkan jumlah penawaran tetap, maka ada kecenderungan harga akan naik.

2. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah permintaan.

Jika jumlah permintan berkurang sedangkan jumlah penawaran tetap, maka harga akan turun.

3. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan bertambahnya jumlah penawaran.

Jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan turun.

4. Pergeseran titik keseimbangan yang disebabkan berkurangnya jumlah penawaran.

Jika jumlah penawaran berkurang, sedangkan jumlah permintaan tetap, maka harga akan naik.

Pembeli Dan Penjual dapat digolongkan berdasarkan perbandingan antara harga pasar dan harga pokok bagi penjual/produsen dan kemampuan membeli bagi konsumen/pembeli.

Pembeli dan penjual dapat digolongkan :

a. Pembeli Super Marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan membeli di atas harga pasar.

b. Pembeli Marginal, yaitu kelompok pembeli yang memiliki kemampuan sama dengan harga pasar.

c. Pembeli Sub Marginal, yaitu kelompok pembeli yang mempunyai kemampuan membeli di bawah harga pasar.

d. Penjual Super Marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar.

e. Penjual Marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok sama dengan harga pasar.

f. Penjual Sub Marginal, yaitu kelompok penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.

Dari penggolongan di atas dapat disimpulkan :

a. Terdapat pembeli/penjual yang memperoleh keuntungan.

Pembeli yang memiliki kemampuan membeli lebih tinggi (pembeli super marginal) mendapatkan premi konsumen.

Penjual yang memiliki perhitungan harga pokok di bawah harga pasar (penjual super marginal) mendapatkan premi produsen.

b. Terdapat pembeli/penjual yang menderita kerugian.

Pembeli sub marginal yang memiliki kemampuan membeli di bawah harga pasar.

Penjual sub marginal yang memiliki perhitungan harga pokok di atas harga pasar.

c. Terdapat pembeli dan penjual yang impas (Break Even Point).

Tidak memperoleh keuntungan dan kerugian dari pihak penjual maupun pembeli, karena harga pokok sama dengan harga pasar serta kemampuan membeli sama dengan harga pasar.

Ruang Lingkup Ekonomi

Posted by ronaldoccd on , under | komentar (0)



MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM

NAMA : Suari zani
NPM : 11108874
KELAS : 2 Ka 11

Ruang Lingkup Ekonomi

o Definisi Dan Metodologi Ekonomi

Kata ekonomi (economy) berasal dari kata Yunani yang mengandung arti “One Who Manages The Household”. Arti ini secara literal berasal dari dua suku kata yang selama ini kita pahami, oicos dan nomos. Sedangkan ilmu ekonomi atau ekonomika atau economics adalah ilmu yang mempelajari manajemen rumah tangga tersebut. Menurut Lipsey et al. (1999) definisi ekonomika adalah ilmu sosial yang mempelajari tentang masalah ekonomi. Lebih lanjut, menurut Lipsey, definisi yang cukup baik adalah menurut Alfred Marshall yang mengartikan political economy atau economics sebagai sebuah studi tentang manusia dalam urusan hidupnya sehari-hari. Dengan kata lain ekonomika adalah sebuah studi tentang penggunaan sumber daya yang langka (scarce) untuk memenuhi keinginan manusia ( yang tidak terbatas ).

Sesungguhnya perkembangan Ilmu Ekonomi sudah dimulai sejak lama, namun baru menjadi disiplin ilmu tersendiri pada abad 18 dengan pelopor Adam Smith melalui karya besarnya “Wealth of Nations”. Menurut Profesor P. A. Samuelson, ilmu ekonomi adalah : “ Suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber – sumber daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusika nya untuk kebutuhan konsumen, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan golongan masyarakat”.

Manusia yang merupakan makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi, yang pada kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan untuk memperoleh alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Ter lebih lagi tidak ada manusia yang dapat memenuhi kebutuhannya sendiri tanpa bantuan orang lain yang di karnakan manusia juga sebagai makhluk sosial.

Metodologi adalah ilmu-ilmu yang digunakan untuk memperoleh kebenaran menggunakan penelusuran dengan tata cara tertentu dalam menemukan kebenaran, tergantung dari realitas yang sedang dikaji.

Ilmu terdiri atas lima prinsip:

1. Keteraturan (orde)

2. Sebab-musabab (determinisme)

3. Kesederhanaan (parsimoni)

4. Pengalaman yang dapat diamati (empirisme)

Dengan prinsip-prinsip yang demikian maka ada banyak jalan untuk menemukan kebenaran. Metodologi adalah tata cara yang menentukan proses penelusuran apa yang akan digunakan.

Maka Ilmu Ekonomi atau sering disebut The queen of social sciences telah mengembangkan serangkaian metode kuantitatif untuk menganalisis fenomena ekonomi. Jan Tinbergen pada masa setelah Perang Dunia II merupakan salah satu pelopor utama ilmu ekonometri, yang mengkombinasikan matematika, statistik, dan teori ekonomi. Kubu lain dari metode kuantitatif dalam ilmu ekonomi adalah model General equilibrium (keseimbangan umum), yang menggunakan konsep aliran uang dalam masyarakat, dari satu agen ekonomi ke agen yang lain. Dua metode kuantitatif ini kemudian berkembang pesat hingga hampir semua makalah ekonomi sekarang menggunakan salah satu dari keduanya dalam analisisnya. Di lain pihak, metode kualitatif juga sama berkembangnya terutama didorong oleh keterbatasan metode kuantitatif dalam menjelaskan perilaku agen yang berubah-ubah.

o Masalah Pokok Ekonomi Dan Pengaruh Mekanisme Harga

Masalah yang terdapat pada bidang ekonomi adalah kelangkaan sebagai akibat dari ketidak seimbangannya antara kebutuhan masyarakat yang relatif tidak terbatas dengan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat yang relatif terbatas. Didalam masyarakat modern kegiatan ekonomi meliputi berbagai jenis kegiatan seperti Produksi, Konsumsi dan Distribusi, sehingga masalah ekonomi dapat diklasifikasikan menjadi tiga pokok persoalan, yaitu :

1. Barang dan jasa apa yang akan diproduksi (What?)

Masalah ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu diproduksi agar sesuai kebutuhan masyarakat. Apakah yang akan diproduksi? Barang primer, sekunder, tertier atau ketiganya? Mana yang paling dibutuhkan? Brapa banyak barang tersebut diproduksi?

Dengan sumber daya yang tersedia produsen harus mampu memutuskan penggunaan barang tersebut utuk sumber daya. Dengan keputusan yang tepat dapat mengatasi beberapa masalah ekonomidan menekan sedikit kemungkinan timbulnya masalah baru.

2. Bagaimana cara memproduksi (How?)

Setelah jenis dan jumlah produksi dipilih, persoalan yang harus dipecahkan adalah Bagaimana barang tersebut diproduksi? Sumber daya apa yang digunakan? Teknologi apa yang digunakan?

Dengan keterbatasan sumber daya ekonomi yang tersedia para produsen harus mampu mengkombinasikannya bahkan sampai kepada penentuan phak-pihak yang akan dilibatkan dalam proses produksi.

3. Untuk siapa barang dan jasa dihasilkan (for Whom?)

Pertanyaan ini menyangkut masalah untuk siapa atau lapisan masyarakat yang mana yang menikmati barang dan jasa yang diberikan. Apakah setiap warga negara mendapat bagian yang sama atau berbeda? Apakah pendapatan nasional telah diretribusikan secara adil? Apakah proyek tertentu perlu dilaksanakan agar setiap penduduk dapat mengkonsumsinya? Semua pertanyaan tersebut menyangkut untuk siapa barang dan jasa di produksi.

Ketiga masalah di atas bersifat fundamental dan saling berhubungan satu sama lain, serta selalu dihadapi setiap negara baik negara berkambang maupun nagara maju. Namun, tidak semua prekonomian dapat memecahkan masalah-masalah tersebut dengan cara yang sama, itu dikarnakan produksi setiap negara yang berbada-bada dan untuk memecahkan masalah pokok yang dihadapi tergantung dari sistem prekonomian yang dianut setiap negara.

Kebutuhan manusisa itu sendiri ialah keinginan manusia untuk mengkonsumsi barang dan jasa. Dimana keinginan untuk memperoleh barang dan jasa dapat dibedakan 2 bentuk, yaitu :

o Keinginan yang disertai oleh kemampuan untuk membeli (permintaan efektif).

o Keinginan yang tidak disertai oleh kemampuan untuk membeli.

Macam kebutuhan manusia sangatlah banyak dan beraneka ragam, bahkan tidak hanya beraneka ragam tetapi juga bertambah terus tidak ada habisnya sejalan dengan perkembangan peradaban dan kemajuan ilmu dan teknologi.

1. Kebutuhan Menurut Intensitas Kegunaan.

Kebutuhan ini dipandang dari urgensinya, atau mendesak tidaknya suatu kebutuhan. Kebutuhan ini dikelompokkan menjadi tiga : Kebutuhan primer, Kebutuhan sekunder, dan Kebutuhan tertier.

· Kebutuhan Primer adalah kebutuhan yang (mutlak) jika tidak terpenuhi akan mengganggu kelangsungan manusia itu sendiri. Co’ : makanan, minuman, pakaian, rumah, dll.

· Kebutuhan Sekunder adalah kebutuhan yang (kultural) jika tidak terpenuhi tidak mengganggu kelangsungan hidup. Co’ : tamasya, olah raga, dll.

· Kebutuhan Tertier adalah kebutuhan akan barang mewah, kebutuhan ini lebih cenderung untuk menunjukan status sosisal seseorang.

Co’ : perhiasan, mobil mewah, rumah mewah, dll.

2. Kebutuhan Menurut Waktu.

Kebutuhan ini dibedakan menjadi dua : Kebutuhan sekarang dan Kebutuhan yang akan datang ( Masa Depan ).

· Kebutuhan Sekarang adalah kebutuhan yang harus dipenuhi sekarang juga dan tidak dapat di tunda.

Co’ : obat bagi yang sakit, makan bagi yang lapar, dll.

· Kebutuhan Yang Akan Datang ( Masa Depan ) adalah kebutuhan yang dapat dilakukan di kemudian hari dan dapat ditunda karena sifatnya tidak mendesak.

Co’ : tabungan untuk hari tua, jas hujan pada musim panas, dll.

3. Kebutuhan Menurut Sifatnya.

Kebutuhan ini dibedakan menurut dampak atau pngaruhnya terhadap Jasmani dan Rohani.

· Kebutuhan Jasmani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jasmani atau fisik kita.

Co’ : olahraga, makan, istirahat, dll.

· Kebutuhan Rohani adalah kebutuhan yang berhubungan dengan jiwa manusia.

Co’ : beribadah, bersosialisasi, dll.

4. Kebutuhan Menurut Subjek.

Kebutuhan ini dibedakan menurut pihak-pihak yang membutuhkan. Dan di kelompok kan menjadi dua : Kebutuhan individu dan Kebutuhan masyarakat.

· Kebutuhan Individu adalah kebutuhan yang dilihat dari perseorangan atau individu.

Co’ : alat bantu dengar, kacamata, dll.

· Kebutuhan Masyarakat adalah kebutuhan bersama dalam suatu masyarakat dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama.

Co’ : jalan raya, sekolah, rumah sakit, dll.

Setelah kita mengetahui berbagai macam kebutuhan, kita perlu mengetauhi berbagai alat pemuas kebutuhan. Alat pemuas kenutuhan manusia lazimnya disebut produk, yang berupa barang(goods) dan jasa(srvice). Penggolongan produk menjadi barang dan jasa tersebut dilihat berdasarkan wujudnya. Alat pemuas berupa barang contonya adalah komputer, rumah, sepeda, dll. Dan alat pemuas berupa jasa adalah telepon, listrik, guru, dokter, dll.

Berikut ini adalah hal-hal yang mempengaruhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas :

1. Sifat alami manusia

2. Tingkat pendapatan

3. Lingkungan alam

4. Lingkungan sosial

5. Kemajuan teknologi informasi

6. Agama dan kepercayaan

7. Akulturasi budaya

8. Perdagangan Internasional

o Sistem Prekonomian

Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan situasi kondisi dan ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem ekonomi tersebut adalah Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi terpusat, Sistem ekonomi pasar dan Sistem ekonomi campuran.

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi ini merupakan sistem ekonomi yang dijalankan secara bersama untuk kepentingan bersama (demokratis), sesuai dengan tata cara yang biasa ditempuh oleh nenek moyang sebelumnya.

Dalam sistem ini segala barang dan jasa yang diperlukan, dipenuhi sendiri oleh masyarakat itu sendiri. Tentunya Anda akan bertanya apa tugas pemerintah dalam sistem ekonomi tradisional ini?

Dalam sistem ekonomi tradisional, tugas pemerintah hanya terbatas memberikan perlindungan dalam bentuk pertahanan, dan menjaga ketertiban umum. Dengan kata lain kegiatan ekonomi yaitu masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi semuanya diatur oleh masyarakat. Pada umumnya, sistem perekonomian ini berlaku pada negara-negara yang belum maju, dan mulai ditinggalkan.

2. Sistem Ekonomi Terpusat

Pada sistem ekonomi ini, pemerintah bertindak sangat aktif, segala kebutuhan hidup termasuk keamanan dan pertahanan direncanakan oleh pemerintah secara terpusat. Pelaksanaan dilakukan oleh daerah-daerah di bawah satu komando dari pusat.

Dengan demikian, masalah apa dan berapa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi, semuanya diatur oleh pemerintah secara terpusat. Kebebasan untuk melakukan kegiatan ekonomi dibatasi sehingga inisiatif perorangan tidak dapat berkembang.

Pada umumnya sistem ekonomi terpusat ini diterapkan pada negara-negara yang menganut paham komunis. Namun karena kurang sesuai dengan aspirasi rakyat, akhir-akhir ini sudah ditinggalkan.

3. Sistem Ekonomi Pasar

Pada sistem ekonomi pasar, kehidupan ekonomi diharapkan dapat berjalan bebas sesuai dengan mekanisme pasar.

Siapa saja bebas memproduksi barang dan jasa, sehingga mendorong masyarakat untuk bekerja lebih giat dan efisien. Dengan demikian bagi produsen memungkinkan memperoleh laba sebesar-besarnya. Jika barang atau jasa dapat dipasarkan, pada akhirnya produsen akan menyesuaikan dengan keinginan dan daya beli konsumen.

Salah satu ciri sistem ekonomi pasar adalah berlakunya persaingan secara bebas. Akibatnya yang kuat bertambah kuat, sedang yang lemah semakin terdesak tidak berdaya. Untuk mengatasi keadaan itu pemerintah ikut campur tangan melalui peraturan perundang-undangan yang dianggap perlu, sehingga terbentuk sistem ekonomi pasar yang terkendali, bukan ekonomi bebas lagi.

4. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran pada umumnya ditetapkan pada negara-negara berkembang. Dalam sistem ini sektor swasta dan pemerintah sama-sama diakui. Hal ini berarti di samping sektor swasta, terdapat pula badan perencana negara yang merencanakan arah dan perkembangan ekonomi.

Sistem ekonomi campuran ini dasarnya merupakan perpaduan antara sistem ekonomi terpusat dengan sistem ekonomi pasar.

Pelaku-pelaku kegiatan ekonomi dibadakan menjadi tiga kelompok, yaitu :

1. Rumah Tangga

Rumah tangga adalah pemilik berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian, sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan, barang-barang model, kekayaan alam dan harta tetap lainnya.

2. Perusahaan

Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh

seorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Kegiatan mereka dalam perekonomian ialah mengorganisasikan faktor-faktor produksi sedemikian rupa sehingga kebutuhan rumah tangga berupa barang dan jasa dapat diproduksi dengan sebaik-baiknya.

3. Pemerintah

Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan ekonomi, termasuk didalamnya adalah departemen pemerintah, badan yang mengatur penanaman modal, bank sentral, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya.