Latest News

Menterjemahkan

Google Translate
Arabic Korean Japanese Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German Spain Italian Dutch

Prilaku Produsen

Sabtu, 08 Mei 2010 , Posted by ronaldoccd at 21.14

MAKALAH
TEORI ORGANISASI UMUM

NAMA        : Suari Zani
NPM            : 11108874
KELAS        : 2 KA 11

Prilaku Produsen
1.    Produsen dan Fungsi Produksi
Produsen dalam ekonomi adalah orang yang menghasilkan (Produksi) barang dan jasa untuk dijual atau dipasarkan.
Produksi merupakan konsep arus (flow consept), bahwa kegiatan produksi diukur dari jumlah barang-barang atau jasa yang dihasilkan dalam suatu periode waktu tertentu, sedangkan kualitas barang atau jasa yang dihasilkan tidak berubah.
Skema Proses Produksi :

Fungsi produksi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara berbagai kombinasi input yang digunakan untuk menghasilkan output. Asumsi dasar untuk menjelaskan fungsi produksi adalah berlakunya “the lawa of diminishing returns” yang menyatakan bahwa apabila suatu input ditambahkan dan input lain tetap maka tambahan output dari setiap tambahan satu unit input yang ditambahkan mula-mula menaik, tapi pada suatu tingkat tertentu akan menurun jika input tambahan tersubut terus menerus ditambahkan. Jadi dalam ini ada 3 tingkat produksi :
1.   Tahap 1 : produksi terus bertambah dengan cepat.
2.  Tahap 2 : pertambahan produksi total semakin lama semakin mengecil.
3.  Tahap 3 : pertambahan produksi total semakin berkurang.
Fungsi produksi umumnya ditulis sebagai Y = f (X), dimana Y menunjukkan hasil produksi; f sebelum tanda kurung menyatakan : "tergantung" yaitu "suatu fungsi dari"; dan huruf X menunjukkan suatu input yang digunakan. Apabila jumlah input yang digunakan lebih dari 1 maka fungsi produksi tersebut dapat dituliskan : Y = f(X1, X2, ...., Xn); dimana X1, X2, ..., Xn merupakan jenis input yang digunakan.
Asumsi-asumsi dari fungsi produksi tersebut adalah :
1.   Fungsi produksi bersifat kontinyu.
2.  Fungsi produksi bernilai tunggal dari masing-masing variabel di dalamnya.
3.  Derevasi I dan II fungsi ini tetap kontinyu.
4.  Fungsi produksi harus relevan (bernilai positip) baik untuk input X maupun output Y.
5.  Penggunaan tehnologi adalah maksimal pada tingkatnya.
Jenis-jenis Fungsi Produksi
1.   Constant return : Hubungan yang menunjukkan jumlah hasil produksi meningkat dengan jumlah yang sama untuk setiap kesatuan tambahan input.
2.  Increasing return : Hubungan dimana kesatuan tambahan input menghasilkan suatu tambahan hasil produksi yang lebih besar dari kesatuan-kesatuan sebelumnya.
3.  Decreasing return : Hubungan yang mana kesatuan-kesatuan tambahan input menghasilkan suatu kenaikan hasil produksi yang lebih kecil dari kesatuankesatuan sebelumnya.

2.  Produksi Optimal
Optimalitas merupakan salah satu usaha yang ingin dicapai oleh setiap unit bisnis. Ada dua segi optimalitas, pertama, maksimisasi keuntungan, kedua, minimisasi pengeluaran. Produksi maskimum tidak menjamin keuntungan maksimum. Untuk itu, produksi optimal lebih baik daripada produksi maksimal karena produksi optimal menjamin keuntungan maksimal.
Produksi optimal dapat dicapai apabila ada pengorganisasian penggunaan input sebaik mungkin. Alokasi input yang baik ini dapat dilihat dari berapa besar sumbangan seluruh input terhadap produksi. Jika tambahan input mengakibatkan pengurangan produksi maka tambahan input tersebut tidak diperlukan karena pada saat tersebut penambahan input tidak lagi efisien. Sementara itu, penambahan input yang mengakibatkan penambahan output yang jauh lebih besar juga kurang baik karena pada saat tersebut ongkos produksi per unit telah mengalami peningkatan. Kontribusi input yang optimal dicapai bila tambahan input proporsional dengan tambahan output. Konsep ini dikenal dengan istilah return to scale (RTS). Menurut Yamit (2002), permasalahan itu dapat diselesaikan dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ). Metode EPQ dimaksudkan untuk menentukan besarnya volume produksi yang optimal, dalam artian cukup untuk memenuhi kebutuhan dengan biaya yang serendah-rendahnya.
Menurut Riyanto (2001), penentuan jumlah produk optimal hanya memperhatikan biaya variabel saja. Biaya variabel dalam persediaan pada prinsipnya dapat digolongkan sebagai berikut:
1.   Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan frekuensi jumlah persiapan proses produksi yang disebut biaya persiapan produksi (set-up cost).
2.  Biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan besarnya persediaan rata-rata yang disebut biaya penyimpanan (holding cost).

3.  Least Cost Combination
Penggunaan kombinasi factor produksi dengan menggunakan biaya yang paling murah. Syarat LCC: MRTS (marginal rate of technical substitution), bila menambah salah satu input maka mengurangi penggunaan input.
Dalam rangka untuk menentukan kombinasi terbaik dari modal dan tenaga kerja untuk menghasilkan output itu, kita harus mengetahui jumlah dana tersedia untuk produsen untuk dibelanjakan pada masukan dan juga harga masukan. Anggaplah bahwa produsen telah dipelepasannya. 10.000 untuk dua input, dan bahwa harga dari dua masukan sebagai. 1000 per unit modal dan. 200 per unit tenaga kerja. Perusahaan akan memiliki tiga kemungkinan alternatif sebelumnya.
1.   Untuk menghabiskan uang hanya pada modal dan aman 10 unit itu.
2.  Untuk menghabiskan jumlah tersebut hanya pada tenaga kerja dan mengamankan 50 unit tenaga kerja.
3.  Untuk menghabiskan jumlah tersebut sebagian pada modal dan sebagian pada tenaga kerja.

Garis harga faktor juga dikenal sebagai garis isocost karena mewakili berbagai kombinasi input yang dapat dibeli untuk jumlah uang yang diberikan dialokasikan. Kemiringan garis harga faktor menunjukkan rasio harga modal dan tenaga kerja yaitu. 1:5.
Dengan menggabungkan isoquant dan garis harga faktor, seseorang dapat mengetahui kombinasi optimal faktor-faktor yang akan memaksimalkan output.


1.   Terjadi pada titik singgung (E) antara kurva isoquant (I1, I2, I3dengan kurva isocost (C/PK- C/PL).
2.  Secara matematis :


3.  Kondisi penggunaan input variabel yang dapat meminimumkan biaya :




Daftar Pustaka :
1.     http://nuhfil.lecture.ub.ac.id/files/2009/03/mikro-5-perilaku-produsen-nuhfil.pdf
2.    http://www.scribd.com/doc/30268000/perilaku-produsen
3.   http://bagus.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/9993/Slide_BAB_V.ppt
4.    http://www.docstoc.com/docs/DownloadDoc.aspx?doc_id=7861484

    Currently have 0 komentar:

    Leave a Reply

    Posting Komentar